Hmm akhir-akhir ini marak banget korupsi diberitakan dan sedang di tangani, yang konon katanya melibatkan oknum Kepolisian, Kehakiman dan Kejaksaan serta Dirjen Pajak. Tidak bermaksud saya suuzon kepada departemen yang saya sebutkan tadi, tapi sementara ini banyak sekali kasus yang melibatkan mereka, apa yang melatar belakangi terjadinya kasus tersebut di depertemen-departemen tadi alasannya adalah klise yaitu adalah motif ekonomi.
Kasus yang sangat menghebohkan terakhir adalah kasus Gayus Tambunan, pegawai Ditjen Pajak golongan 3A yang mempunyai harta konon samapai puluhan milyar lebih. Dan saat ini santer diberitakan menjerat banyak orang lainnya yang terlibat.
Kita tau bahwa korupsi sudah mendarah daging dan mengakar, bahkan yang mengerikan sudah merupakan budaya di Indonesia sehingga banyak investor yang menilai birokasi Indonesia masih jauh dari sempurna. Dan kita tahu korupsi dapat merusak bangsa ini, so kita sekarang sebagai generasi muda bangsa patut untuk merubah nya dah menghilangkan budaya ini.
Cara yang terpikir oleh beberapa pengamat adalah dengan hukuman mati, dengan hukuman mati maka menurut mereka akan meruapakan sock terapi dan mengakibatkan efek jera, tatu paling tidak memberikan peringatan yang tegas bagi masyarakat Indonesia yang ingin melakukan korupsi.
Tapi peng giat hak asasi manusia alias HAM menolak mentah-mentah usulan hukuman mati untuk para korupsi, karena hal tersebut melanggar hak asasi untuk hidup bagi manusia, lah.... terus yang jadi masalah mereka juga tidak memberikan solusi dari tidak di bolehkannya hukuman mati bagi para korupsi.
Saya sendiri juga bingung antar hukuman mati dan tidak, tetapi menurut saya pemerintah sebaiknya sudah mulai memikirkan undang-undang yang jelas mengenai korupsi, penegak hukum yang menindak korupsi dan hukuman para koruptor. Kalau perlu kita potong 2 generasi untuk para penegak hukum. Menurut anda gimana harusnya menyikapi korupsi dah hukumannya ?????????
Untuk hukuman mati kayaknya susah diberlakukan untuk para koruptor, karena dengan uangnya mereka bisa mempengaruhi pembuat Undang2...
ReplyDeletesecara d'facto, KORUPTOR adalah penguasa negeri ini
ReplyDeletekalo saya sih mendingan si koruptor itu di ambil dulu uangnya terus baru dech di hukum matee
ReplyDeleteselalu mendukung anti koruptor mas
ReplyDeletesetuju ka,hukum mati saja tuch biar gak ada yang korup lagi.
ReplyDeleteYang menolak hukuman mati hanyalah koruptor!!!... Yang mungkin bersembunyi dibalik bendera HAM... F*ck
ReplyDeleteSalam sayang dari BURUNG HANTU... Cuit... Cuit... Cuit...
Bagaimana ya cara membasmi korupsi?
ReplyDeletekayaknya susah dech karena hampir setiap hari kebanyakan dari kita korupsi.
Mulai dari korupsi waktu, menyuap polisi saat ditilang dan banyak lagi. Bagaimana kita mengharapkan penegak hukum untuk bersih, sedangkan kita juga korup.
Ya, korupsi memang harus di brantas habis..
ReplyDeleteKalo koruptor di hukum mati
ReplyDeletepaling tidak gak banyak yg berani korupsi :)
pagi yang indah untuk berkunjung ketempat sahabat...
ReplyDeletemudah bagi mereka lolos dari hukuman mati klo ga disogok pengadilan & antek2nya ya..bayar aja org yg mau gantiin mereka bukannya baru2 ini ada cara baru bwt koruptor lolos yaitu dengan joki narapidana
ReplyDeletePerbanyak aja orang warasnya dibandingkan orang mata duitan kaya koruptor :D
hhaha bener bener kalao mati y virusnya langsung ilang kecuali dia nular ke bwahannya :D
ReplyDeletepotong 2 dua generasi untuk penegak hukum bagus itu idenya biar, membuka lapangan kerja untuk lulusan SH baru. tapi saya masih ragu apa generasi baru itu bisa dijamin bisa bersih, soalnya uang milyaran bisa bikin orang bersih jadi kotor. :)
ReplyDeletehmmmm...lumayan merinding juga kalo inget bahwa koruypsi sudah mendarah daging di masyarakat kitya, dari tingkat yang paling bawah, sampai yang paling atas, doyan yang namanya makan "harta haram" miliknya rakyat
ReplyDeleteselama sistemnya gak dirubah, maka akan percuma seberat apapun hukuman untuk koruptor :)
ReplyDeletekorupsi itu sebenarnya berawal dari pribadi masing"..
ReplyDeleteseberat apapun hukumannya kalau si koruptor emang sudah punya jiwa korupsi iah masii aja tetep korupsi..
harus dihukum yg berat tuh koruptor
ReplyDeletetapii, kalo hukum mati terlalu berat deh kayaknya
Sepakat sama Pak Mahfudz MD, koruptor itu harus dimiskinkan dulu baru dihukum. Itu layak bagi mereka agar tidak bisa mengulangi perbuatannya kelak.
ReplyDeletekorupsi lagi ,, korupsi lagii hha
ReplyDeletehukum mati saja koruptor, soalnya si gayus ketawa-ketawa krn bisa bebas keluar penjara dan jalan2 ke luar negeri
ReplyDeletekayanya di setiap instansi korupsi uda menjamur de, pasti ga ada yg bersih..
ReplyDeleteSaya rasa klo emang hukuman mati, pasti ga bakal ada yg diekeskusi, lah wong aparat aja bisa disumpel pake duit koq..ckckck
udah bosen dengan kata korupsi
ReplyDeletemereka(koruptor) ga mikir, duit itu haram dan itu sangat merugikan banyak pihak
dihukum mati pantes kali ya
jangan takut masalah HAM - jangan takut provokator aktivis anti hukuman mati
ReplyDeletepokoknya jalankan hukuman mati bagi gayus dan kawan2nya
permasalahan bangsa yang tak pernah terselesaikan.
ReplyDeletengomongin korupsi dan hukuman itu absurd.. karena toh hukum bisa dibayar oleh uang hasil korupsi.. sama halnya dengan si Gayus. kalau dia dipenjara tapi ga punya duit, dia ga akan bisa jalan2 ke Bali.
ReplyDeletemenurut saya, satu2nya harapan adalah: mempersiapkan generasi muda anti korupsi (misalnya 30 tahun), lalu berantas sama sekali generasi sebelumnya (yang masih suka korupsi), lalu generasi muda mengambil alih.
kalau ga gitu, budaya kotor ini ga akan beres.. karena yang tua bukannya memberi contoh yang baik, tapi malah ngajakain generasi muda untuk ikut2an korupsi.
Menurut saya, di dalam kasus Gayus, bukan hanya si penerima suap saja yang harus dihukum, si pemberi suap, orang-orang yang mengetahui adanya suap itu pun juga harus dihukum. Hukuman mati memang perlu diberikan kepada koruptor sesuai dengan besaran yang dikorupsi. Polisi dan KPK juga harus cepat tanggap dalam layanan pengaduan masyarakat bila mengetahui koruptor di sekitar mereka.
ReplyDeletewow mati mati dan mati,
ReplyDelete:D